ciri ciri laporan hasil observasi

Ciri-Ciri Laporan Hasil Observasi

Tahukah Anda bahwa laporan hasil observasi merupakan sebuah laporan yang khusus dibuat untuk mengumpulkan hasil pengamatan sebuah objek pada saat dilakukan observasi? Laporan hasil observasi ini biasanya digunakan untuk kegiatan ilmiah, seperti penelitian, survey, ataupun proyek. Untuk memaksimalkan kualitas laporan hasil observasi Anda, hal yang perlu dipahami adalah ciri-ciri laporan hasil observasi. Berikut ini adalah ciri-ciri laporan hasil observasi yang perlu Anda ketahui:

1. Data yang Dikumpulkan Secara Langsung dan Tepat

Data yang dikumpulkan pada saat melakukan observasi haruslah data yang tepat dan langsung. Ambil contoh, jika Anda melakukan observasi pada saat proses penanaman pohon, maka data yang Anda kumpulkan haruslah data yang berhubungan dengan penanaman pohon tersebut, seperti jenis pohon yang ditanam, lama penanaman, jumlah pohon yang ditanam, dan lain sebagainya. Data yang tidak berhubungan dengan observasi juga tidak perlu dicantumkan di dalam laporan observasi.

2. Deskripsi yang Jelas dan Tepat

Selain data yang dikumpulkan, deskripsi yang jelas dan tepat juga harus dicantumkan pada laporan hasil observasi. Deskripsi ini berfungsi untuk memberikan gambaran secara detil tentang situasi atau objek yang diobservasi. Deskripsi ini juga haruslah tidak berlebihan, tetapi juga tidak boleh kekurangan.

3. Penggunaan Bahasa dan Kata yang Tepat

Selain menyertakan deskripsi yang jelas dan tepat, pada laporan hasil observasi juga harus menggunakan bahasa yang tepat dan sesuai. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang sopan dan sesuai dengan konteks, sehingga dapat membuat laporan hasil observasi terlihat lebih profesional.

4. Menyertakan Kesimpulan dan Saran

Di dalam laporan hasil observasi juga harus dicantumkan kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil observasi. Kesimpulan yang dicantumkan haruslah berdasarkan data yang telah dikumpulkan sebelumnya, serta saran yang diberikan haruslah realistis dan dapat dilaksanakan.

5. Menyertakan Referensi dan Daftar Pustaka

Untuk memperkuat laporan hasil observasi, Anda juga harus menyertakan referensi dan daftar pustaka dari sumber-sumber yang berkaitan dengan laporan hasil observasi. Referensi dan daftar pustaka tersebut dapat dari buku, jurnal, maupun laporan lainnya.

6. Penyampaian Data yang Jelas dan Rapi

Selain itu, laporan hasil observasi juga harus menyampaikan data yang jelas dan rapi. Data yang disampaikan bisa berupa tabel, grafik, ataupun gambar yang telah dirangkum dengan rapi. Penyampaian data juga harus berbeda antara data kualitatif dan kuantitatif, sehingga dapat membantu pembaca untuk lebih mudah memahami laporan hasil observasi.

Itulah beberapa ciri-ciri laporan hasil observasi yang perlu Anda ketahui. Dengan memahami ciri-ciri tersebut, Anda dapat memperkuat laporan hasil observasi Anda dan memaksimalkan hasil dari observasi yang telah dilakukan.